Perbedaan Jaringan 5G Standalone dan Non-Standalone

Daftar Isi

Perbedaan Jaringan 5G Standalone dan Non-Standalone

5G telah menjadi kata kunci teknologi modern yang menjanjikan revolusi besar dalam cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengonsumsi informasi. Namun, tahukah Anda bahwa jaringan 5G memiliki dua arsitektur utama: Standalone (SA) dan Non-Standalone (NSA)? Meski keduanya sama-sama disebut "5G," keduanya berbeda dalam implementasi dan kemampuannya.

Mari kita kupas perbedaannya secara mendalam, dengan bahasa yang santai agar perjalanan ke dunia 5G tidak terasa membosankan. Bayangkan Anda tengah beralih dari sepeda motor ke mobil listrik: keduanya bergerak maju, tetapi cara kerjanya dan keunggulannya jelas berbeda.
Apa Itu 5G Non-Standalone (NSA)?
5G Non-Standalone (NSA) adalah cara cepat bagi operator seluler untuk memperkenalkan 5G tanpa perlu membangun infrastruktur baru dari nol. Dalam model ini, jaringan 5G masih bergantung pada teknologi 4G yang sudah ada.

Analoginya, jika jaringan 4G adalah tulang punggung komunikasi, maka 5G NSA adalah "penambahan" di atasnya. Sinyal data dikirim melalui jaringan 5G, tetapi semua fungsi kontrol dan sinyal lainnya masih diatur oleh jaringan 4G LTE.

Bagaimana Cara Kerja 5G NSA?

  1. Infrastruktur Dual: Operator seluler menggunakan inti jaringan 4G untuk fungsi-fungsi dasar, sedangkan menara 5G menangani pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
  2. Koneksi Ganda: Perangkat 5G yang terhubung ke jaringan NSA tetap menggunakan dua koneksi secara bersamaan – satu untuk 4G LTE dan satu untuk 5G.
  3. Peningkatan Bertahap: NSA memungkinkan implementasi cepat karena tidak memerlukan pembangunan infrastruktur inti 5G yang sepenuhnya baru.

Keunggulan 5G NSA:

  1. Cepat Diluncurkan: Dengan memanfaatkan jaringan 4G yang sudah ada, operator dapat dengan cepat memperkenalkan 5G ke pasar.
  2. Biaya Implementasi Rendah: Karena tidak perlu membangun inti jaringan 5G dari nol, biaya pengadaan dan pengoperasiannya lebih terjangkau.
  3. Koneksi Stabil: Pengguna akan tetap terhubung ke jaringan 4G jika sinyal 5G tidak tersedia, menjadikannya fleksibel dalam kondisi jaringan yang berubah-ubah.

Kekurangan 5G NSA:

  1. Tidak Optimal: Meskipun kecepatan lebih tinggi dibandingkan 4G, jaringan NSA tidak bisa memberikan potensi penuh 5G seperti latensi ultra-rendah.
  2. Bergantung pada 4G: Jika jaringan 4G terganggu, maka layanan 5G NSA juga ikut terdampak.
  3. Fitur Canggih Terbatas: Teknologi seperti network slicing (memecah jaringan untuk berbagai kebutuhan pengguna) hanya dapat bekerja optimal pada jaringan 5G Standalone. 

Apa Itu 5G Standalone (SA)?

5G Standalone (SA) adalah implementasi 5G yang sepenuhnya independen dari jaringan 4G. Artinya, jaringan ini dibangun dari nol dengan menggunakan infrastruktur 5G untuk semua fungsi, termasuk kontrol dan data.

Jika 5G NSA adalah tambahan dari rumah lama (4G), maka 5G SA adalah rumah futuristik yang dibangun sepenuhnya baru dengan teknologi terkini.

Bagaimana Cara Kerja 5G SA?

  1. Infrastruktur Inti 5G: Jaringan SA menggunakan inti 5G baru yang didesain khusus untuk menangani semua operasi komunikasi.
  2. Arsitektur Tunggal: Tidak ada ketergantungan pada jaringan 4G, sehingga kecepatan, kapasitas, dan efisiensi jauh lebih baik.
  3. Latensi Ultra-Rendah: Berkat arsitektur yang optimal, 5G SA mampu mengurangi waktu tunda (latensi) hingga hampir nol.

Keunggulan 5G SA:

  1. Fitur Lengkap 5G: Semua fitur canggih, seperti latensi ultra-rendah, network slicing, dan konektivitas masif untuk perangkat IoT, dapat bekerja secara maksimal.
  2. Kecepatan Optimal: Dengan inti jaringan yang sepenuhnya 5G, kecepatan internet mencapai potensi maksimal hingga 10 Gbps.
  3. Lebih Efisien: Jaringan 5G SA didesain untuk menangani lebih banyak perangkat dengan energi yang lebih hemat.
  4. Aplikasi Canggih: Mendukung teknologi masa depan seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), mobil otonom, dan pabrik pintar (smart factory).

Kekurangan 5G SA:

  1. Investasi Mahal: Pembangunan infrastruktur 5G SA memerlukan biaya besar dan waktu lebih lama.
  2. Memerlukan Perangkat Khusus: Pengguna memerlukan perangkat 5G yang mendukung arsitektur Standalone.
  3. Mana yang Lebih Baik: 5G NSA atau SA?
  4. Jawabannya bergantung pada kebutuhan Anda.
  5. Untuk Pengguna Biasa: Jika Anda hanya membutuhkan kecepatan internet tinggi untuk streaming, gaming, dan browsing, 5G NSA sudah lebih dari cukup. Dengan biaya yang lebih rendah dan implementasi lebih cepat, jaringan NSA menjadi langkah transisi yang ideal.

Untuk Industri dan Aplikasi Masa Depan: Jika kita berbicara tentang teknologi yang memerlukan latensi rendah dan reliabilitas tinggi, seperti mobil otonom, telemedis, dan smart city, maka 5G SA adalah jawaban. Hanya jaringan Standalone yang mampu mendukung fitur canggih seperti network slicing dan konektivitas jutaan perangkat IoT secara simultan.

Perbandingan 5G NSA dan SA

Aspek 5G Non-Standalone (NSA) 5G Standalone (SA)
Infrastruktur Menggunakan jaringan inti 4G yang sudah ada. Menggunakan jaringan inti 5G yang sepenuhnya baru.
Kecepatan Data Lebih cepat dari 4G, tetapi tidak maksimal. Kecepatan optimal hingga 10 Gbps.
Latensi Lebih rendah dari 4G, tetapi belum ultra-rendah. Latensi sangat rendah, cocok untuk real-time apps.
Implementasi Lebih cepat dan lebih murah. Lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama.
Kompatibilitas Kompatibel dengan perangkat yang mendukung 4G dan 5G. Memerlukan perangkat 5G khusus SA.
Fitur Canggih Terbatas, network slicing dan IoT tidak optimal. Mendukung fitur penuh seperti network slicing & IoT.
Kapasitas Masih terbatas oleh kapasitas jaringan 4G. Kapasitas lebih besar untuk konektivitas masif.

Tantangan Implementasi 5G di Indonesia

Di Indonesia, jaringan 5G masih dalam tahap pengembangan, dan mayoritas implementasinya saat ini adalah 5G NSA. Tantangan utamanya antara lain:
  1. Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur 5G memerlukan investasi besar, terutama untuk arsitektur SA.
  2. Keterbatasan Perangkat: Tidak semua perangkat yang beredar di pasaran mendukung jaringan 5G, apalagi 5G SA. 
  3. Spektrum Frekuensi: Diperlukan spektrum frekuensi yang lebih luas dan stabil untuk mendukung 5G secara maksimal.
  4. Biaya Operasional: Pengembangan 5G SA membutuhkan biaya tinggi, sehingga operator cenderung memilih NSA sebagai langkah awal.

Kesimpulan: Masa Depan 5G

Teknologi 5G membawa kita ke era konektivitas super cepat yang sebelumnya hanya ada di mimpi. Baik 5G NSA maupun 5G SA memiliki peran penting dalam perjalanan ini: NSA sebagai langkah awal yang praktis dan SA sebagai fondasi masa depan yang sesungguhnya.

Dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya permintaan layanan canggih seperti IoT dan smart city, 5G Standalone akan menjadi standar baru yang tak terhindarkan. Jadi, mari kita siapkan perangkat, jaringan, dan pengetahuan untuk menyambut era 5G yang sesungguhnya!

Posting Komentar